Saturday, January 4, 2014

AYAM GORENG TEPUNG BALUT SAUS





Ayam goreng yang dibalut dengan tepung dan disajikan
dengan campuran saus seperti ini bukan hanya disukai oleh anak-anak tetapi sampai orangtua pun akan menyukainya. Karena sudah tak ada tulangnya maka sajian ini sangat mudah untuk dinikmati.


Bahan-bahan/bumbu-bumbu:
3 buah paha ayam fillet, dipotong kotak
3 siung bawang putih, dihaluskan
3/4 sendok teh garam
1 sendok teh air jeruk nipis
1/2 sendok teh merica bubuk
minyak untuk menggoreng

Bahan Pencelup (aduk Rata):
250 ml air es
100 gram tepung terigu protein sedang
25 gram tepung sagu
1/2 sendok teh garam
1/4 sendok teh merica bubuk

Bahan Pelapis:
250 gram tepung terigu protein sedang
50 gram tepung beras
1/2 sendok teh baking powder
1 sendok teh garam
1/2 sendok teh merica bubuk

Bahan Saus:
1 siung bawang putih, dicincang kasar
1/4 buah bawang bombay, dicincang halus
1/2 sendok makan saus tiram
1/2 sendok teh kecap asin
2 sendok makan saus tomat
1 sendok makan saus sambal
100 ml air
1/4 sendok teh merica bubuk
1 sendok makan minyak untuk menumis

Cara membuat:

    Lumuri ayam dengan bawang putih, garam, air jeruk, dan merica bubuk. Diamkan 15 menit. Sisihkan.
    Pelapis, campur tepung terigu, tepung beras, baking powder, garam,  dan merica bubuk. Aduk rata.
    Celup ayam ke bahan pencelup. Gulingkan di atas bahan pelapis. Cubit-cubit hingga keriting.
    Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan sampai matang.
    Saus, panaskan minyak. Tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum.
    Tambahkan saus tiram, kecap asin, saus tomat, saus sambal, dan merica bubuk. Aduk rata.
    Tuang air. Masak  hingga mendidih dan kental. Masukkan ayam. Aduk hingga terbalut saus.


Untuk 6 porsi



Sekedar humor

Tiga Orang Pemabuk dan Kereta Api

Tiga orang pemabuk tiba di stasiun kereta api beberapa saat sebelum kereta berangkat.
Karena melihat ketiga pemabuk itu sempoyongan seperti tidak mampu naik kereta api,
maka kepala stasiun yang baik hati membantu mereka naik.
Ia sudah membantu dua orang naik kereta sebelum kereta berangkat,
dan meminta maaf kepada seorang pemabuk lagi yang terpaksa tertinggal kereta api tadi.
“Maaf tuan”, katanya. “Sebetulnya saya sangat ingin membantu Anda naik kereta”, kata kepala stasiun. “Tidak apa-apa”, jawab sang pemabuk yang tertinggal.
 “Teman saya akan lebih menyesal lagi.
Mereka sebetulnya hanya mengantar saya ke stasiun”


 Unjuk taring 3 vampir

Pada suatu hari 3 orang vampir lagi unjuk taring atas kehebatannya masing-masing
dalam hal menghisap darah dan membunuh mangsa.
“kebetulan nih malem dingin banget, gue jadi laper neh” celetuk vampir pertama.
“gimana kalo kita adu kekuatan, sapa yang paling cepet ngisep darah” tanya vampir kedua..
“okeh…!!!”
“gue duluan” kata vampir pertama…
lalu…whuuusssss…vampir pertama melesat..gak lama,

Selang lima menit dia kembali lagi dengan muka penuh darah dan sambil berkata.
.”lo liat gak kota dibawah sono??”
“iya liat” kata vampir dua & tiga
“semua penduduknya udah pada tewas, gue isep darahnya”
aahh, belom seberapa, neh liat gue..dan vampir kedua pun melesat tajam.

Selang tiga menit, diapun kembali dengan wajah belepotan darah, sambil berkata…
“lo liat kampung dibawah sana?? semua penduduknya dah pada tewas gue isep darahnya!!”
“aahh kecil, neh liat gue!!” vampir ketiga pun terbang melesat tajam… dan gak sampe satu menit dia udah kembali dengan darah diseluruh muka… dan dia berkata “lo liat tiang listrik dibawah sono??”
“iya..iya liat…”
“sialaaan..gue kagak liat!!@#$%^&”

Bersyukurlah, Jangan Menunda dan Menunggu



1. Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka kamu kian bahagia.
2. Jangan menunggu kaya baru beramal, tapi beramalah, maka kamu akan semakin kaya.
3. Jangan menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi.
4. Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli, tapi pedulilah dengan orang lain!
    Maka kamu akan dipedulikan...


5. Jangan menunggu orang memahami kamu baru kamu memahami dia, tapi pahamilah orang itu, maka orang itu memahami kamu.
6. Jangan menunggu terinspirasi baru menulis. tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu.
7. Jangan menunggu proyek baru bekerja, tapi bekerjalah, maka proyek akan menunggumu.
8. Jangan menunggu dicintai baru mencintai, tapi belajarlah mencintai,maka kamu akan dicintai.

 
9. Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang, tapi hiduplah dengan tenang. Percayalah,. bukan sekadar uang yang datang tapi juga rejeki yang lainnya.
10. Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti, tapi bergeraklah,maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti.
11. Jangan menunggu sukses baru bersyukur. tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu.
12. Jangan menunggu bisa baru melakukan, tapi lakukanlah! Kamu pasti bisa!

Konverter utk Genset dan motor



INGIN MOTOR/GENSET ANDA BISA BERBAHAN BAKAR GAS/LPG?  HANYA DENGAN BIAYA MURAH MULAI Rp 300Rb, MAKA MOTOR/ GENSET  ANDA DAPAT BERFUNGSI HYBRID..


LPG CONVERTER KIT

KARYA INOVATIF DAN REVOLUSIONER

1.   Dengan alat ini, maka motor/GENSET bisa hybrid, 
yaitu bisa memakai LPG/gas sbg bahan bakar utama dan bensin sbg cadangan.
2.  Pemasangan  mudah, anda dapat memasang sendiri, krn tidak perlu merubah karburator
3.  Aman, karena regulator berpengaman otomatis, teruji, tahan lama, irit dan murah .



Beberapa alasan  mengkonversi Bensin ke LPG:

1.  Utk motor, 1 tab lpg = 4,5 ltr bensin,
2. Utk genset, 1 tab lpg = 8 ltr bensin
3. LPG lebih murah dari  harga bensin.
4. LPG ramah lingkungan, mesin lebih awet, dll.

Pemasangan/pemesanan , Hub :
Mulyanto / 083849867558
Perum Nirwana Eksekutive blok B - 20
Mojosari –Mojokerto

PERKEDEL JAGUNG


Kombinasi jagung manis menghasilkan perkedel yang sangat istimewa. Rasanya yang lezat pasti akan menggugah selera anda. Resep perkedel yang satu ini wajib anda coba.

Bahan-bahan/bumbu-bumbu :
2 buah jagung manis, disisir
2 buah jagung manis, dipipil, ditumbuk
100 gram tepung terigu
2 butir telur, dikocok lepas
2 tangkai daun ketumbar, iris halus
1/4 sendok teh kaldu ayam bubuk
3 buah cabai rawit merah, diiris serong
1 sendok makan air
minyak untuk menggoreng

Bumbu Halus:
2 butir bawang merah
2 siung bawang putih
1 sendok teh garam
1/4 sendok teh merica bubuk
1/2 sendok teh gula pasir

Cara Pengolahan :

    Campur jagung manis, tepung terigu, telur, daun ketumbar, kaldu ayam bubuk, cabai rawit merah, dan air. Aduk rata.
    Sendokkan campuran jagung manis dengan sendok sayur ke dalam minyak yang sudah dipanaskan diatas api sedang.
    Goreng sampai kuning kecokelatan dan matang.

Untuk 15 buah

Friday, January 3, 2014

7 kebiasaan yang memperkaya hidup

1. Kebiasaan mengucap syukur.

Ini adalah kebiasaan istimewa yang bisa mengubah hidup selalu menjadi lebih baik. Bahkan agama mendorong kita bersyukur tidak saja untuk hal-hal yang baik , tapi juga dalam kesussahan dan hari-hari yang buruk.. Ada rahasia besar dibalik ucapan syukur yang sudah terbukti sepanjang sejarah. Hellen Keller yang buta dan tuli sejak usia dua tahun , telah menjadi orang yang terkenal dan dikagumi diseluruh dunia. Salah satu ucapannya yang banyak memotivasi orang adalah “Aku bersyukur atas cacat-cacat ini aku menemukan diriku, pekerjaanku dan Tuhanku”. Memang sulit untuk bersyukur,namun kita bisa belajar secara bertahap. Mulailah mensyukuri kehidupan, mensyukuri berkat , kesehatan, keluarga, sahabat dsb. Lama kelamaan Anda bahkan bisa bersyukur atas kesusahan dan situasi yang buruk.

2. Kebiasaan berpikir positif.

Hidup kita dibentuk oleh apa yang paling sering kita pikirkan. Kalau selalu berpikiran positif, kita cenderung menjadi pribadi yang yang positif. Ciri-ciri dari pikiran yang positif selalu mengarah kepada kebenaran, kebaikan, kasih sayang, harapan dan suka cita. Sering-seringlah memantau apa yang sedang Anda pikirkan. Kalau Anda terbenam dalam pikiran negatif, kendalikanlah segera kearah yang positif. Jadikanlah berpikir positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif yang akan Anda alami.



3. Kebiasaan berempati.

Kemampuan berhubungan dengan orang lain merupakan kelebihan yang dimiliki oleh banyak orang sukses. Dan salah satu unsur penting dalam berhubungan dengan orang lain adalah empati, kemampuan atau kepekaan untuk memandang dari sudut pandang orang lain. Orang yang empati bahkan bisa merasakan perasaan orang lain, mengerti keinginannya dan menangkap motif dibalik sikap orang lain. Ini berlawanan sekali dengan sikap egois , yang justru menuntut diperhatikan dan dimengerti orang lain. Meskipun tidak semua orang mudah berempati , namun kita bisa belajar dengan membiasakan diri melakukan tindakan-tindakan yang empatik. Misalnya, jadilah pendengar yang baik, belajarlah menempatkan diri pada posisi orang lain, belajarlah melakukan apa yang Anda ingin  orang lain lakukankepada Anda, dsb.


4. Kebiasaan mendahulukan yang penting .

Pikirkanlah apa saja yang paling penting, dan dahulukanlah!. Jangan biarkan hidup Anda terjebak dalam hal-hal yang tidak penting sementara hal-hal yang penting terabaikan. Mulailah memilah-milah mana yang penting dan mana yg tidak, kebiasaan mendahulukan yang penting akan membuat hidup Anda efektif dan produktif dan meningkatkan citra diri Anda secara signifikan.




5. Kebiasaan bertindak.

Bila Anda sudah mempunyai pengetahuan , sudah mempunyai tujuan yang hendak dicapai dan sudah mempunyai kesadaran mengenai apa yang harus dilakukan , maka langkah selanjutnya adalah bertindak. Biasakan untuk mengahargai waktu, lawanlah rasa malas dengan bersikap aktif. Banyak orang yang gagal dalam hidup karena hanya mempunyai impian dan hanya mempunyai tujuan tapi tak mau melangkah.



6. Kebiasaan menabur benih.

Prinsip tabur benih ini berlaku dalam kehidupan. Pada waktunya Anda akan menuai yang Anda tabur. Bayangkanlah , betapa kayanya hidup Anda bila Anda selalu menebar benih ‘kebaikan’. Tapi sebaliknya, betapa miskinnya Anda bila rajin menabur keburukan.

7. Kebiasaan hidup jujur.

Tanpa kejujuran , kita tidak bisa menjadi pribadiyang utuh, bahkan bisa merusak harga diri dan masa depan Anda sendiri. Mulailah membiasakan diri bersikap jujur, tidak saja kepada diri sendir tapi juga terhadap orang lain. Mulailah mengatakan kebenaran, meskipun mengandung resiko. Bila Anda berbohong , kendalikanlah kebohongan Anda sedikit demi sedikit

Kisah Barsisha ( Tergelincir oleh Riya')


            Barsisha adalah seorang ahli ilmu dan ahli ibadah yang hidup sebelum Nabi SAW, tetapi tidak jelas pada masa nabi atau rasul siapa. Karena begitu terkenal kealiman dan ke’abidannya, banyak sekali orang yang berguru kepadanya. Hebatnya lagi, dari enampuluh ribu murid-muridnya ternyata mempunyai ‘karamah’ bisa terbang atau melayang di udara. Dan seperti biasanya, jika ada orang yang tekun beribadah kepada Allah, Iblis dan bala tentaranya para syaitan sangat membenci orang itu, dan berjuang keras untuk menyesatkannya. Tetapi terhadap Barsisha ini Iblis telah beberapa kali mengalami kegagalan.
        
Tidak hanya menjadi bahan pembicaraan dan pujian di bumi, di langit pun para malaikat juga memuji kealiman dan ketekunan ibadah Barsisha. Tetapi suatu ketika Allah berfirman kepada para malaikat yang terkagum-kagum itu, bahwa pada akhirnya Barsisha menjadi kafir dan akan masuk neraka untuk selama-lamanya. Tentu saja mereka keheranan dengan hal itu, tetapi tentu saja Allah SWT, sebagai Maha Penyusun Skenario kehidupan ini, lebih tahu dan lebih berhak untuk menentukan bagaimana jalan kehidupan Barsisha itu. Dan berita tersebut ternyata sampai juga ke pendengaran Iblis, dari para syaitan yang masih sering mencuri dengar berita di langit. Ia memutar otak dan menyusun strategi, dan akhirnya memutuskan untuk menjalankan sendiri rencananya tersebut. Untuk orang sekelas Barsisha, tampaknya ia harus turun tangan sendiri.

            Iblis menyamar sebagai seorang ahli ibadah yang sedang musafir, dan ia singgah ke tempat Barsisha, minta ijin untuk tinggal beberapa waktu lamanya. Barsisha amat gembira mendapat seorang teman untuk beribadah kepada Allah, bahkan ia menasehatinya, “Barang siapa beribadah kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya!!”
            Selama tiga hari tiga malam, Iblis beribadah terus menerus tanpa makan, minum dan tidak tidur. Ibadahnya tampak sekali sangat khusyu’ dan tulus walaupun hanya pura-pura, dan hal itu tidaklah sulit bagi Iblis karena ‘pengalamannya’ selama ribuan tahun ketika masih taqarub kepada Allah, saat masih bernama Azazil. Barsisha ternyata ‘termakan’ dengan jerat yang ditebarkan Iblis. Dengan kagumnya ia berkata, “Wahai saudara, engkau ini sangat hebatnya beribadah kepada Allah, selama tiga hari tiga malam tidak makan, minum ataupun tidur. Apakah rahasianya sehingga engkau bisa berbuat seperti itu? Aku telah beribadah kepada Allah selama 220 tahun, tetapi masih tidak bisa berbuat seperti engkau!!”
            Memang, Nabi SAW pernah memerintahkan, dalam hal ilmu dan ibadah, hendaknya melihat kepada yang lebih tinggi, sehingga kita terpacu untuk meningkatkan ibadah dan dalam menuntut ilmu, sekaligus meredam rasa sombong karena ibadah dan ilmunya. Sedangkan untuk urusan dunia, hendaklah kita melihat kepada yang lebih rendah (lebih kekurangan dan miskin), yang dengan itu kita bisa tetap bersyukur kepada Allah. Tetapi di sisi lain, Nabi SAW pernah menegur beberapa orang sahabat yang ‘berlebih-lebihan’ dalam ibadah. Ada yang berpuasa terus menerus, khatam Al Qur’an setiap hari, tidak tidur semalaman untuk melaksanakan tahajud dan lain-lainnya. Bahkan Al Qur’an sendiri telah menggariskan : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS Al Baqarah 286).
            Kembali kepada Barsisha, mendengar pernyataannya itu, Iblis berkata, “Wahai tuan, saya dahulu pernah bermaksiat kepada Allah, setelah itu saya bertaubat dengan sungguh-sungguh, dan dengan hal itu saya merasakan nikmatnya beribadah, sehingga lupa makan, minum dan tidur seperti yang tuan lihat!!”
            Mata Barsisha tampak berbinar, ia sangat bersemangat untuk bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya, tanpa menyadari ia sedang masuk perangkap Iblis. Tetapi ia sempat tersadarkan, “Bagaimana mungkin aku akan bermaksiat, padahal selama ini aku hanya beribadah saja kepada Allah!!”
            “Wahai Tuan,” Kata Iblis dengan licinnya, “Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang kepada hamba-Nya. Jika telah merasakan ‘kegelapan’ dosa dan bertaubat, kita akan sangat bersemangat dalam beribadah kepada Allah, dan bisa merasakan nikmatnya!!”
            Barsisha tercenung beberapa waktu lamanya, tampak ia diliputi keraguan, tetapi kemudian ia berkata, “Dosa apakah yang harus aku lakukan?”
            Iblis bertepuk tangan gembira, tentunya hanya ekspresi di dalam hatinya, dan brkata, “Hendaknya tuan berzina!!”
            Barsisha terbelalak matanya karena kaget, dan berkata, “Tidak mungkin aku melakukan hal itu!!”
            Iblis berkata dengan licinnya, “Makin besar dosa yang kita lakukan, kemudian bertaubat, akan besar kita merasakan nikmatnya ibadah!! ”
            Logika yang tidak masuk akal, tetapi karena sedang ‘ambisius’, kadang pertimbangan akal sehat menjadi tertutup. Iblis berkata lagi, “Kalau begitu, hendaknya tuan membunuh seseorang yang beriman kepada Allah!!”
            “Aku tidak mungkin melakukannya!!” Kata Barsisha lagi.
            “Kalau begitu hendaknya tuan minum khamr saja,” Kata Iblis lagi, dengan siasat jitunya, “Dosa minum khamr hanya berhubungan dengan Allah saja, tidak menyangkut mahluk lainnya, akan lebih mudah bertaubat kepada Allah!!”
            Barsisha tampak menimbang-nimbang, akal sehatnya tampaknya benar-benar telah masuk perangkap Iblis, hanya karena ‘ambisinya’ untuk bisa menyamai ibadah musafir saleh gadungan, yang sebenarnya Iblis itu. Kemudian ia berkata, “Dimanakah aku bisa memperoleh khamr itu?”
            Iblis berkata, “Ikutlah saya!!”
            Dengan patuhnya Barsisha mengikuti musafir saleh palsu tersebut menuju suatu warung di desa sebelah. Penjualnya seorang wanita cantik dengan penampilan yang menantang. Setelah minum khamr, karena memang tidak terbiasa, langsung saja Barsisha mabuk. Tanpa menyadarinya pula, ia berbuat zina dengan wanita penjaga warung. Tidak lama berselang, suami si wanita datang dan bermaksud membunuh Barsisha.
            Melihat kejadian itu, Iblis buru-buru menghalangi sang suami untuk membunuh Barsisha, karena jika mati saat itu, ia tidak akan kekal di neraka. Iblis membawa Barsisha ke hadapan raja, dan ia dihukum cambuk 80 kali karena minum khamr, dicambuk 100 kali karena berzina, dan dihukum salib sebagai denda.
            Ketika sedang disalib, Iblis mendatanginya dan berkata, “Wahai Barsisha, bagaimana keadaanmu?”
            Barsisha berkata, “Beginilah keadaannya jika menuruti teman yang jahat!!”
            Tampaknya Iblis belum puas dengan hasil kerjanya, ia berkata, “Engkau telah menyembah Allah selama 220 tahun, dan kini engkau dalam keadaan tersalib. Bila mau, aku bisa saja menurunkanmu dari tiang salib ini!!”
            Barsisha yang memang belum mengetahui kalau temannya itu Iblis laknatullah, masih saja termakan dengan omongannya. Mungkin karena selama ratusan tahun keadaannya dimuliakan orang, ketika mengalami penderitaan dan kehinaan seperti itu jiwanya jadi goyah. Ia berkata, “Tolonglah, turunkan dan lepaskan aku dari salib ini. Apa saja yang engkau minta akan aku turuti!!”
            Iblis berkata, “Sujudlah engkau kepadaku sekali saja, maka aku akan membebaskanmu!!”
            Barsisha berkata, “Aku tidak bisa bersujud di atas salib ini!!”
            “Sujudlah dengan isyarat saja!!”
            Barsisha bersujud kepada Iblis dengan isyarat kepalanya, dan setelah itu Iblis tertawa dan lenyap dari pandangan. Tak lama setelah itu Barsisha mati dalam keadaan kafir kepada Allah. Na’udzubillahi min dzaalik. 

Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia is the national and official language in the entire country. It is the language of official communication, taught in schools and spoken on television. Most Indonesians today speak at least two languages or more, Bahasa Indonesia and their local language, of which Indonesia counts more than 300 regional languages.

Bahasa Indonesia is based on the high Malay language as spoken
and written in the Riau Islands, as in the early 19th. century, Malay was the lingua franca throughout the then Dutch East Indies,  the language spoken in trade transactions. The more democratic Malay language was preferred by nationalistic youth above the Javanese language, despite the fact that Javanese is more sophisticated and at the time spoken by the majority population, Yet, Javanese is feudal as it has different levels of language depending on one’s status and the status of the person spoken to. The Youth Pledge of 1928, therefore, vowed to build one Indonesian country, one nation, speaking one language: bahasa Indonesia. 


Since then, Bahasa Indonesia has developed rapidly incorporating Javanese terms, Jakarta dialect, as well as many English and Arabic words into its vocabulary.

Bahasa Indonesia use Latin alphabets but some parts of Indonesia have their own scripts, too. Bahasa Indonesia is rather easy to learn and once you get the hang of it, you’ll find out that it’s actually quite simple. You can try some simple Indonesian phrases, to get you started.

Fact: there are 583 languages and dialects spoken by the different ethnic groups in Indonesia. Imagine a school of 583 students who each speaks different languages or dialects. Confusion will be an understatement. Therefore it’s very fortunate that every single ethnic group embraces Bahasa Indonesia as the national language

Konverter LPG Kit

 Mungkin  sudah sering terdengar di telinga kita kalau ada motor yang menggunakan bahan bakar gas (LPG) namun kita masih sangat jarang melihatnya di jalanan. Disini akan saya jelaskan sedikit mendalam  tentang perbandingan LPG dan bensin. Secara empiris pun LPG mendekati bensin.

    Bensin  :  2C8H22 + 27O2 ----> 16CO2 + 22H2O,
    Secara empiris kesetaraan reaksi LPG juga dapat dilihat dari persamaan reaksi berikut :
    LPG     : C3H8 + 5O2 ---> 3CO2 + 4H2O,

Konverter Lpg otomatis yg sudah terpasang

Sebuah konversi LPG yang baik serta komponen yang terpasang dengan benar dan sesuai, harusnya membuat kinerja mesin sepeda motor kita sama seperti ketika menggunakan bahan bakar bensin. Memang ada sedikit kekurangan daya (kalori LPG 5% lebih kecil bila dibandingkan bensin), tapi ketika mengendarai Sepeda Motor konversi dengan mesin yang lebih besar sangat sulit  menemukan perbedaan dalam kinerja. Kendaraan dengan mesin yang lebih kecil mungkin menunjukkan sedikit penurunan kekuatan daya, tapi hal ini bukan  masalah besar untuk kita, karena kita jarang menjalankan mesin sampai 'red line' saat di jalanan, terutama diperkotaan.

                Berbagai peneliti atau kelompok masyarakat sudah melakukan inovasi untuk mengkonversi bahan bakar bensin ke gas.  Salah satu diantaranya adalah untuk alat transportasi sepeda motor.   Kini kami perkenalkan inovasi terbaru karya anak bangsa sendiri:

    UNIVERSAL LPG CONVERTER KIT  adalah suatu alat yang dapat menjadikan sepeda motor anda menjadi HYBRID, yaitu bisa menggunakan BBG/LPG maupun BBM/bensin sebagai bahan bakarnya secara bergantian.

Konverter LPG manual


Keunggulan Alat/Produk ini adalah :


1. Menjadikan mesin/motor berfungsi hybrid, yaitu bisa menggunakan gas atau bensin secara bergantian.
2. Pemasangan  mudah, anda dapat memasang sendiri, krn tidak perlu merubah karburator
3. Aman, karena regulator berpengaman otomatis, teruji, tahan lama, irit dan murah .
4. Tabung bisa di masukkan box/bracket, yg dijual bebas di toko accessories spd motor.
5. Bisa digunakan pada hampir semua kendaraan atau mesin berkaburator, termasuk diesel, genset, kendaraan matic bahkan injeksi.

       Beberapa Alasan untuk Konversi Bensin ke gas LPG :
1. LPG lebih murah, dengan terus naiknya harga bbm, konversi ke LPG jadi lebih masuk akal
2. Lebih mudah mendapatkan LPG, terutama untuk ukuran 3 Kg.
3. Kualitas LPG lebih baik, karena nilai oktan LPG 110 lebih tinggi dari bensin yang hanya 88.
4. LPG lebih ramah lingkungan, gas emisi yang keluar  mengandung sedikit polutan.
5. LPG baik untuk mesin, membuat mesin lebih awet, karena LPG mengandung sedikit karbon.
6. Mesin lebih bersih, karena pembakaran lebih sempurna dan dapat menekan biaya perawatan.
7. Tidak ada perbedaan yang mencolok dalam hal kinerja dan kekuatan.
8. Kualitas oli bertahan lebih lama, pemakaian 6000 km oli tampak masih seperti baru.
9. Kebisingan mesin lebih rendah, tidak kemlitik.
10.Pemakaian LPG lebih hemat 30% sampai 50% dari bensin.
11.Tidak mengganggu fungsi dasar elektrik ataupun mekanik kendaraan kita.
12.Sistim dual fuel (hybrid) bisa bensin atau LPG, jadi tidak tergantung pada satu jenis bahan bakar saja.

A glimpse Of Indonesia History

Ever since prehistoric times the Indonesian archipelago has been inhabited. Java Man or pithecanthropus erectus (upright apeman) is the oldest known inhabitant here, having lived over a million years ago. Other more recent prehistoric species include the still disputed homo Floresiensis, or the Flores hobbits, dwarf people, who have also made these islands their home.

Historically, Chinese chronicles mention that trade between India, China and these islands was already thriving since the first century AD. The powerful maritime empire of Criwijaya with capital around Palembang in southern Sumatra, was the centre for Buddhism learning and was known for its wealth. It held sway over the Sumatra seas and the Malacca Straits from the 7th to the 13th. century. In the 8th -9th century, the Sailendra Dynasty of the Mataram kingdom in Central Java built the magnificent Buddhist Borobudur temple in Central Java, this was followed by the construction of the elegant Hindu Prambanan Temple built by the Civaistic king Rakai Pikatan of the Sanjaya line.


From 1294 to the 15th century the powerful Majapahit Kingdom in East Java held suzerainty over a large part of this archipelago. Meanwhile, small and large sultanates thrived on many islands of the archipelago, from Sumatra to Java and Bali, to Kalimantan, Sulawesi, Ternate and the Moluccas.

In the 13th century, Islam entered Indonesia through the trade route by way of India, and today, Islam is the religion of the majority of the population.

Throughout history, traders have brought the world’s large religions of Buddhism, Hinduism and Islam to this archipelago, deeply influencing this country’s culture and way of life. Yet Indonesia was never conquered by India nor China, until Europeans came and colonized these islands.

Marco Polo was the first European to set foot on Sumatra. Later, in search for the Spice Islands the Portuguese and Spaniards arrived in these islands sailing around the Cape of Good Hope in southern Africa. In 1596 the first Dutch vessels anchored at the shores of West Java after a long voyage.  Over the next three centuries, the Dutch gradually colonized this archipelago until it became known as the Dutch East Indies.

But revolt against the colonizers soon built up throughout the country. The Indonesian youth, in their Youth Pledge of 1928 vowed together to build “One Country, One Nation and One Language: Indonesia”, regardless of race, religion, language or ethnic background in the territory then known as the Dutch East Indies.

Finally, on 17 August 1945, after the defeat of the Japanese in the Second World War, the Indonesian people declared their Independence through their leaders Soekarno and Hatta. Freedom, however was not easily granted. Only after years of bloody fighting did the Dutch government finally relent, officially recognizing Indonesia’s Independence in 1950.

Jakarta, located on the north coast of western Java is the capital of the Republic of Indonesia. It is the seat of government, and center of business and finance. A large, modern metropolitan city with a population of 9 million people, Jakarta is a melting pot of all different ethnic groups in the archipelago.

Today, after six decades of freedom, Indonesia has become the third largest democracy in the world. Despite facing today’s global financial crisis, the country has managed to show positive economic growth, and is internationally respected for her moderate, tolerant yet religious stance in today’s global conflict among civilizations.

Thursday, January 2, 2014

Indonesia, The Ultimate Unity in Diversity

The Republic of Indonesia is the largest archipelago in the world comprising 17,504 large and small tropical islands fringed with white sandy beaches, many still uninhabited and a number even still unnamed. Straddling the equator, situated between the continents of Asia and Australia and between the Pacific and the Indian Oceans, it is as wide as the United States from San Francisco to New York, equaling the distance between London and Moscow.  Indonesia has a total population of more than 215 million people from more than 200 ethnic groups. The national language is Bahasa Indonesia.


Among the most well known islands are Sumatra, Java, Bali, Kalimantan (formerly Borneo), Sulawesi (formerly Celebes), the Maluku Islands (or better known as Moluccas, the original Spice Islands) and Papua. Then, there is Bali “the world’s best island resort” with its enchanting culture, beaches, dynamic dances and music. But Indonesia still has many unexplored islands with grand mountain views, green rainforests to trek through, rolling waves to surf and deep blue pristine seas to dive in where one can swim with dugongs, dolphins and large mantarays.



Because of her location, and geology, Indonesia is blessed with the most diverse landscape, from fertile ricelands on Java and Bali to the luxuriant rainforests of Sumatra, Kalimantan and Sulawesi, to the savannah grasslands of the Nusatenggara islands to snow-capped peaks of West Papua.

Her wildlife ranges from the prehistoric giant Komodo lizard to the Orang Utan and the Java rhino, to the Sulawesi anoa dwarf buffalos, to birds with exquisite plumage like the cockatoo and the bird of paradise. This is also the habitat of the Rafflesia the world’s largest flower, wild orchids, an amazing variety of spices, and aromatic hardwood and a large variety of fruit trees. Underwater, scientists have found in North Sulawesi the prehistoric coelacanth fish, a “living fossil” fish, predating the dinosaurs living some 400 million years ago, while whales migrate yearly through these waters from the South Pole. Here are hundreds of species of colourful coral and tropical fish to admire.

Indonesia fascinates with her rich diversity of ancient temples, music, ranging from the traditional to modern pop, dances, rituals and ways of life, changing from island to island, from region to region. Yet everywhere the visitor feels welcomed with that warm, gracious innate friendliness of the Indonesian people that is not easily forgotten.




Facilities-wise Indonesia’s hotels are second to none. In fact, many of our luxurious and unique hotels have constantly been listed as some of the best in the world, located on white sandy beaches, overlooking green river valleys, or situated in the heart of busy capital Jakarta. While Indonesia’s cities like Jakarta, Bandung, Surabaya, or Makassar are a hive of activities for business and leisure and a paradise for shoppers, offering upscale boutiques selling top brand names, to local goods at road-side stalls. Here gourmets can treat themselves to the many regions’ delectable spicy cuisine or dine sumptuously at international restaurants. And for sheer relaxation, Indonesia Spas are second to none to reinvigorate both body and mind.

Convention centers are equipped with state-of-the-art facilities, as many top international conferences and exhibitions are held in Jakarta, Bali to Manado, ranging from the Global Climate Change Conference in Bali to the World Ocean Conference in Manado , to trade and investment exhibitions and tourism trade shows in many provincial capital cities.

Jakarta, Bali, Medan, Padang, Bandung, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Makassar are connected by direct international flights, and many regular and low cost carriers fly passengers to Indonesia’s towns or remote locations.

Wednesday, January 1, 2014

The Worldwide 7 Facts About Indonesia



Many problems and negative views that are being faced by Indonesia , including on the world of politics , security and the welfare of its people influence the government and the country 's image in the eyes of the Indonesian people themselves as well as internationally . But in fact , just to remember that our country is a very rich country and potentially , either from natural resources or of native culture such as the state with the tribes , nations , and languages ​​in the world.

Here are the following 7 facts about Indonesian worldwide .

1 .The first fact is that Indonesia is the largest archipelago in the world . There are 17,504 islands , of which 9,634 islands yet to be named and 6 thousand islands are uninhabited . It Is increasingly amazed that 3 of the 6 largest island in the world located in Indonesia Those are  Kalimantan, Sumatra and Sulawesi . Aside from being an archipelago , Indonesia is also famous as the largest maritime country in the world . Just imagine, the vast waters of Indonesia reached 93,000 km length of the coast and around 81 thousand km ² , or nearly 25% of the long beaches in the world .



2 .The world has acknowledged that Indonesia has natural resources which are many and varied . With an area of ​​39,549,447 hectares of forest on the island of Sumatra , Kalimantan , and Sulawesi are biodiversity and germplasm comprehensive in the world . If the forest is lost then the earth will be destroyed because it is highly dependent on the earth's tropical forests to preserve the climate balance , in addition sustained by the rainforests in the Amazon . It was proved that the earth and the survival of all creatures in the world rely on Indonesia . In addition, Indonesia also has the largest mangrove forest in the world . Mangrove plants are useful to prevent sea water from erosion or abrasion .


3 .Indonesian marine natural wealth was also remarkable . That is the presence of most shark species in the world that is around 150 species , the presence of the smallest fish in the world precisely in Sumatra body length 7.9 mm , transparent , and no bony head . Indonesia also has the largest and beautiful coral reefs and called triangle coral , but 65 % of 75,000 km ² of the triangle coral in the world located in Indonesia. That is why Indonesia accounts for 18 % of coral reefs to marine world .





4 .Coffee is a beverage that are preferred all over the world . And the coffee is recognized worldwide as the best coffee because it tastes good as well as a coffee civet coffee is the most expensive . Brazil may be the largest country of producing coffee while Indonesia came in third , but the civet (luwak) coffee is originally produced by  Indonesia . Although expensive , it is much in the phenomenal coffee seeking mainly by coffee lovers .



5 .We certainly know the famous fashion products worldwide GUCCI from Italy . Newsletter subscription products public figure is apparently using woven fabrics from Indonesia as the raw material . This implies that the woven cloth from Indonesia has been recognized by the world . Such as woven fabrics worldwide , it also has a lot of Indonesian people who work for the world . One of them , namely , Ir . Murdijad Ahmad , an Indonesian citizen who was living in Kuala Lumpur , Malaysia for a dozen years it was the designer of the tower Kuala Lumpur in Malaysia which is the fourth highest tower in the world .


6 .Next is the fact that many ancient relics which turned out to be in Indonesia . In the animal kingdom there are dragons/komodo which is the largest lizard in the world and the relics of ancient animals and dragons only exist in Indonesia precisely in the East. Now the popularity of dragons especially after being chosen to be one of the 7 wonders of the world globally known. The discovery of the oldest hominid fossils in the world are estimated to come from 1.8 million years ago . Phitecantrophus called Homo fossils were found in Central Java .


7 .And the fact that worldwide well-known and boasts the latest in Indonesia is about Nelson Mandela who turns out to be inspired by Sheikh Yusuf of Makassar . Sheikh Yusuf, a religious leader at a time fighter against the Netherlands was once exiled to South Africa by the Dutch . Turns has been inspiring struggle of Nelson Mandela , the father of human rights defenders the world to remove apharteid or ever prevailing racial segregation in South Africa . What do Shaykh Yusuf has contributed to change the world . Even Nelson Mandela once said about Sheikh Yusuf " one of Indonesian heroes is one of the best sons of Africa "
 .